Pendidikan berlalu
lintas untuk anak kecil memang sangat diperlukan, agar kedepan diharapkan anak
dapat memahami dan berperilaku dengan baik sesuai aturan yang berlaku. Hal ini
dilakukan karena factor psykologi mereka yang masih mudah dibentuk atau orang
bilang “ suka ikut – ikutan”, sehingga apabila mereka diperlihatkan bagaimana
cara berlalu lintas baik, mereka akan ikut – ikutan berperilaku sesuai yang
diajarkan, dan diharapkan apabila mereka sering diajarkan demikian, akan
menjadi kebiasaan yang baik hingga besar nanti.
Namun sedikit rawan
ketika kita mengajarkan suatu hal kepada mereka, kesalahan yang tak sengaja
kita ajarkan kepada mereka akan mereka tiru, bahkan itu bisa jadi akan
diterapkan secara berulang – ulang oleh anak tersebut. Maka dari itu, kesalahan
ketika kita mengajarkan kepada mereka tentang bagaimana berlalu lintas
hendaknya diminimalisir agar tidak terjadi hal demikian.
Pengajaran berlalu lintas kepada
mereka tidak usah terlalu dalam seperti layaknya orang dewasa, melainkan cukup
diperkenalkan, semisal mengenalkan rambu dan artinya, bagaimana cara
menyeberang yang benar, dsb. Hal itu akan selalu di ingat ketika mereka berada
di jalan dan menemukan hal yang pernah diajarkan tersebut.
Cara pendekatan kepada merekapun
cukup mudah, mereka akan cenderung tertarik belajar ketika terdapat reward atau
hadiah saat diajari cara berlalu lintas, semisal ketika mereka bisa
mempraktekan menyeberang dengan baik dan benar, maka mereka akan diberi hadiah
atas keberhasilannya itu. Hal ini akan menjadi motivasi yang lain untuk
melakukan hal serupa sesuai yang sudah diajarkan.
Karakter anak kecil yang unik
yaitu mereka cenderung lebih senang diajari oleh lingkungan dan orang lain
semisal seorang guru daripada orang tuanya sendiri, ketika mereka diajarkan
oleh seorang guru untuk memakai helm ketika naik motor, anak itu akan meminta
orang tuanya agar membelikannya sebuah helm dan akan memakainya ketika naik
sepeda motor. Dan ketika dijalan mereka melihat orang yang berkendara dengan
sepeda motor atau bahkan orang tuanya sendiri tidak memakai helm ketika
berkendara, anak itu tidak segan untuk memarahi atau menasehati orang tersebut
walaupun itu orang tuanya sendiri.
Oleh karena itu, penting rasanya
memasukkan sebuah pelajaran bagaimana cara berlalu lintas yang baik dan benar
kedalam kurikulum pendidikan, terutama anak usia dini agar mereka dapat terus
belajar bagaimana berlalu lintas dengan baik dan benar tanpa harus menuggu efen
yang digelar oleh berbagai pihak seperti perhubungan dan kepolisian.
Dengan melihat hal demikian,
alangkah baiknya mengajarkan tentang berlalu lintas yang baik kepada mereka
sejak dini, dengan harapan agar kedepan akan tercipta kepribadian berlalu
lintas yang baik, sehingga angka kecelakaan yang tinggi bisa ditekan dan
generasi muda kedepan bisa diselamatkan dari bahaya kecelakaan.